Menembus batas membangun sinergitas dunia industri elektroteknika

Penulis : Suradi-AMMPI

Lebih dekat dengan PT Len Industri (Persero) dan Defend ID. PT Len Industri (Persero) saat ini berada di bawah koordinasi Kementerian Negara BUMN dengan kepemilikan saham 100% oleh Pemerintah Republik Indonesia. Selama ini, Len telah mengembangkan bisnis dan produk-produk dalam bidang elektronika untuk industri dan prasarana, serta telah menunjukkan berbagai pengalaman dalam bidang :

  1. Sistem Persinyalan Kereta Api di berbagai jalur utama kereta api di Pulau Jawa dan Sumatera.
  2. Pembangunan urban transport di kota-kota besar seperti LRT Sumatera Selatan, LRT Jakarta, LRT Jabodebek dan Skytrain Bandara Soekarno Hatta Jakarta.
  3. Jaringan infrastruktur telekomunikasi yang telah terentang baik di kota besar maupun daerah terpencil. Salah satunya adalah Palapa Ring Paket Tengah yang menghubung 17 kabupaten Indonesia Bagian Tengah sehingga masyarakat dapat menikmati pita lebar.
  4. Elektronika untuk pertahanan, baik darat, laut, maupun udara. Radar, Taktikal Radio, Combat Management System (CMS) pada kapal perang, adalah beberapa produk andalan dalam spektrum bisnis pertahanan.
  5. Pembangkit Listrik Tenaga Surya yang telah terpasang diberbagai pelosok Indonesia.
  6. Radar Cuaca, Stasiun Monitoring Gempa Bumi, Broadcasting (Pemancar TV dan Radio) yang telah terpasang di berbagai wilayah di Indonesia.

Len didirikan sejak tahun 1965 dengan nama LEN (Lembaga Elektroteknika Nasional). Kemudian bertransformasi menjadi sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada tahun 1991. Sejak saat itu Len bukan lagi merupakan kepanjangan dari Lembaga Elektroteknika Nasional (LEN), tetapi telah menjadi sebuah entitas bisnis profesional dengan nama PT Len Industri (Persero).

Defend ID adalah grup dari 5 BUMN yang mengkhususkan diri dalam sejumlah platform. Platform udara (Dirgantara Indonesia), platform darat, alat berat, senjata dan munisi (Pindad), platform laut, pembuatan kapal (PAL Indonesia), sistem elektronik (Len Industri), dan bahan berenergi tinggi (Dahana). Defend ID mempunyai misi membangun kolaborasi inovasi nasional serta membangun kemandirian teknologi dan meningkatkan daya saing perusahaan. Selain itu, menjadi bagian dari rantai pasokan global dengan mengembangkan kemitraan strategis global dan berfungsi sebagai kekuatan pendorong utama untuk pengembangan ekosistem industri dalam negeri. PT Len Industri ditunjuk menjadi induk dari holding BUMN Industri Pertahanan tersebut.

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memiliki visi untuk menjadi motor penggerak industri di Tanah Air lewat kontribusi positif terhadap perekonomian negeri. Hal ini direalisasikan dengan pembentukan Holding BUMN Industri Pertahanan, Defence Industry Indonesia (DEFEND ID), yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) RI Erick Thohir dan Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto pada 20 April 2022 di Hanggar Kapal Selam PT PAL Indonesia Surabaya. Holding ini merupakan gabungan dari lima BUMN yang bergerak di bidang industri pertahanan yang terdiri dari PT Len Industri (Persero) sebagai induk dari DEFEND ID, yang beranggotakan PT Pindad, PT Dirgantara Indonesia, PT PAL Indonesia, dan PT Dahana. DEFEND ID memiliki visi untuk mewujudkan industri pertahanan Indonesia yang mandiri, kompetitif, dan dapat bersaing di pasar global. Selain itu melalui kolaborasi nasional, DEFEND ID memiliki target untuk menjadi Top 50 Defence Global Company di tahun 2024.

Memperkenalkan mutu dan produktivitas. Pada Kamis, 29 Februari 2024 di penghujung Februari 2024 menjadi momentum dan peluang yang strategis bagi para pihak terutama AMMPI dan WKM sebagai pejuang mutu dan produktivitas di tanah air Indonesia. Hal ini sangat beralasan karena pada hari tersebut tepatnya pk 13.30 Wib AMMPI dan WKM mendapat kesempatan dan kepercayaan untuk melanjutkan silaturahim dengan PT. Len Industri (Persero) dengan wajah baru dan semangat baru  bertransformasi baik dari sisi lembaganya maupun para pejabat yang memimpin dan mengelolanya.

Pihak AMMPI dan WKM hadir Suradi selaku Ketua Umum DPP AMMPI, Damayanti Direktur WKM  dan Rita. Pihak PT. Len Industri (Persero) hadir antara lain  Ryan Krishna Indrayana : GM Human Capital Performance & Talent Management,  Indra Wibawa : GM Quality Assurance,  Syafrudin : GM Business Process Management dan beberapa orang staf.

Damayanti dan Rita menyampaikan materi kiprah dan karya nyata WKM yang memulai debut kegiatan mutu dengan menggelar TKMPN perdana sejak 1997 atau telah berjalan 27 tahun secara konsisten meski melewati masa pandemi covid-19. Beberapa kegiatan yang bersifat nasional dan internasional diperkenalkan pada kesempatan yang berharga ini yang merupakan hasil kerja sama dan kerja kolaboratif antara WKM dengan AMMPI.

Secara detil diperkenalkan agenda kegiatan TKMPN dengan tayangan video kilas balik penyelenggaraan TKMPN 2023 dan sekaligus rencana penyelenggaraan TKMPN 2024 di Nusa Dua Bali. Dalam TKMPN 2024 juga diagendakan penyerahan penghargaan Indonesia Performance Excellence Award (IPEA) 2024 yang merupakan bridging menuju Global Performance Excellence Award (GPEA).

Usai presentasi kiprah dan karya nyata WKM bekerja kolaboratif dengan AMMPI maka dilanjutkan diskusi dan tanya jawab. Dari pihak PT. Len Industri (Persero) memiliki rumah inovasi dan berharap tidak hanya jago kandang saja tetapi bisa berkembang dalam lingkup yang lebih luas dengan  saling sharing pengalaman dengan perusahaan yang lainnya. Sebagai bentuk ajang kompetisi inovasi internal maka PT. Len Industri (Persero) menyelenggarakan event yang diberi nama  LENNOVATION secara tahunan.

Bagaimana hubungan kerja antara WKM dan AMMPI menjadi bahan diskusi dan dijelaskan bahwa WKM lahir lebih dahulu sejak 1997 kemudian dalam perjalanannya mengalami perkembangan dan adaptif dalam menghadapi tantangan dan mengoptimalkan peluang yang ada maka pada tahun 2008 dibentuk AMMPI yang semakin memperkuat bargaining power dalam membangun ekosistem mutu dan produktivitas di Indonesia yang berkiprah dan berkarya baik dalam lingkup nasional maupun internasional.

Selain itu juga mewacanakan perkembangan jumlah peserta TKMPN yang semakin banyak dapat mulai diinisiasi penyelenggaraan TKMPN secara berjenjang mulai tingkat daerah atau wilayah kemudian ke tingkat nasional yang perlu dikelola lebih lanjut oleh WKM dan AMMPI. Adapun kriteria penilaian yang digunakan pada event nasional dan internasional adalah merujuk standard penilaian yang berbasis pada siklus PDCA, paper dan presentation.

Membangun sinergitas. Sebagai sebuah proses dan perjalanan panjang yang dirintis bersama maka para pihak berharap dapat membangun sinergitas secara berkelanjutan dengan berkolaborasi pada kegiatan inovasi, mutu dan produktivitas baik pada skala nasional dan internasional.  Di penutup anjangsana ini tidak lupa menyampaikan pesan moral bersama :

Bila tuan ke Kebumen, jangan lupa singgah ke Yogya. Semoga kinerja PT Len, semakin prima dan berjaya. Jalan-jalan ke Bandung, belanja oleh-oleh roti Kartika sari. Mari kita saling mendukung, sebagai bentuk kolaborasi. Terasa semakin dekat dan semakin akrab tatkala para pihak berfoto bersama dengan latar PT. Len Industri (Persero) di Bandung. Jayalah AMMPI dan WKM. Jayalah Indonesia.