Siklus PDCA berlanjut dan bersambut. Sebagai salah satu upaya untuk membangun SDM yang kompeten di bidang produktivitas, maka diperlukan adanya suatu standard kompetensi yang dapat digunakan sebagai acuan baik dalam program pelatihan maupun untuk sertifikasi kompetensi. Terkait dengan tantangan dan peluang tersebut maka Direktorat Bina Peningkatan Produktivitas Kementerian Ketenagakerjaan menyelenggarakan Konvensi Nasional dalam rangka pembakuan Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (RSKKNI) Bidang Produktivitas yang bertujuan untuk mendapatkan pengakuan dan legalitas dari stakeholders yang terkait.
Siklus PDCA SKKNI bidang produktivitas ini terus berproses, berlanjut dan bersambut pada Konvensi SKKNI bidang Produktivitas yang digelar pada Rabu, 7 Mei 2025 di ruang Tri Darma Kemnaker. Acara ini dihadiri lebih banyak lagi peserta yang merepresentasikan para pemangku kepentingan : pemerintah, dunia industri, dunia pendidikan, komunitas dan media. Hadir dari AMMPI : Suradi (Ketua Umum DPP AMMPI) dan Darmanto (Bidang Pengembangan Profesi dan Sertifikasi). Sedangkan dari pihak WKM hadir : Damayanti, M. Iqbal, Diah dan Rita. Sebelumnya pada Rabu, 16 April 2025 bertempat di Ruang Rapat Dirjen Binalavotas, Gedung vokasi lt. G, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav 44 Jakarta Selatan telah diselenggarakan Pra Konvensi SKKNI bidang produktivitas.
Opening & Focus Group Discussion (FGD). Dalam kesempatan yang berharga ini Direktur Standarisasi Kompetensi dan Program Pelatihan (Kiki Asmara) menyampaikan pengantar dengan menyapa para peserta sebagai duta perusahaan, organisasi dan atau komunitas sesuai bidang dan keahlian masing-masing antara lain APPRODI, ITB, Universitas Respati Jakarta, Universitas Nasional Jakarta, WKM, AMMPI, LSP Produktivitas, Dunia industri (BUMN & BUMS), Pusat Pengembangan Produktivitas Jakarta, GNIK, IPHRD Kabupaten Bekasi, Direktorat Bina Stankomproglat, Direktorat Bina Peningkatan Produktivitas. Media konvensi SKKNI bidang Produktivitas ini untuk membahas lanjutan dan melakukan validasi progres penyusunan SKKNI bidang Produktivitas dan merupakan forum silaturahmi dan koordinasi antar sektoral untuk meningkatkan kualitas SDM dan Indonesia EMAS.

Acara Konvensi SKKNI bidang Produktivitas ini dibuka secara resmi oleh M. Ali, SS, MA, Pd, D selaku Direktur Bina Peningkatan Produktivitas Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia. Dalam era persaingan global saat ini membutuhkan peran dan arah yang jelas tentang pendidikan, akurasi, ukuran, uji komptensi sehingga objektif, terukur dan ada jaminan mutu. Saling kerjasama, berbagi pengalaman dan peran strategis semua bidang untuk mengembangkan standar nasional bahkan standar internasional. Terdapat 3 bagian SKKNI yaitu SKKNI, SKK Khusus dan SKK Internasional. Saatnya membahas dan telaah kesesuaian isi dokumen SKKNI bidang produktivitas dengan sinergi program dan komitmen yang berkelanjutan.
Pembahasan SKKNI bidang produktivitas mendapat atensi langsung oleh Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia yang menggambarkan 3 prinsip yaitu Awareness, Improvement dan Maintenance (AIM) untuk merespon perkembangan teknologi dan digitalisasi sehingga praktek produktivitas mengadop dan mengadap serta mengevaluasinya untuk melihat ulang dan memperkaya isi dokumennya sehinga lebih realistik di lapangan sesuai yang diharapkan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia. Dengan ucapan basmallah maka rangkaian kegiatan konvensi SKKNI bidang produktivitas resmi dibuka dan diserahkan sepenuhnya kepada ketua dan sekretaris sidang.
Pembahasan materi dalam 5 kelompok. Pembahasan materi Konvensi SKKNI bidang Produktivitas ini dipimpin oleh Ketua Sidang (Sanggam Purba yang juga menjabat sebagai Ketua Umum APPRODI) dan sekretaris sidang Alamsyah (Direktorat Bina Peningkatan Produktivitas Kemnaker) dengan membentuk 5 kelompok. Kelompok 1 (Ketua Prof. Jann Hidayat), Kelompok 2 (Ketua : Moedjiman), Kelompok 3 (Ketua : DR. Benrahman), Kelompok 4 (Ketua : Suradi yang juga menjabat Ketua Umum DPP AMMPI) dan Kelompok 5 (Ketua : Salsa Mulyata).
Secara umum materi SKKNI bidang produktivitas merepresentasikan tahapan Awareness (Kesadaran produktivitas), Improvement (Peningkatan produktivitas) & Maintenance (Pemeliharaan produktivitas). Lebih jauh ketua sidang berharap pembahasan tiap kelompok lebih fokus pada substansinya mulai dari Elemen Kompetensi (EK), Kriteria Unit Kompetensi (KUK), Batasan Variabel dan Panduan Penilaian. Untuk memperlancar kerja kelompok maka sekretaris sidang menyampaikan tata tertib dan 8 perintah standarisasi sebagai acuan dan panduan bersama.
Adapun materi diskusi kelompok meliputi 18 Unit Kompetensi Produktivitas dengan judul Unit Kompetensi (UK) sebagai berikut :
- Mensosialisasikan Produktivitas
- Melakukan Internalisasi Peningkatan Produktivitas
- Menentukan Fokus Area dan Alat, Teknik, Metode Peningkatan Produktivitas
- Menetapkan Rencana Aksi Peningkatan Produktivitas
- Menyiapkan Organisasi Pelaksana Peningkatan Produktivitas
- Menyiapkan Sumber Daya Pelaksanaan Peningkatan Produktivitas
- Menerapkan Alat, Teknik, dan Metode Peningkatan Produktivitas
- Mengembangkan Teknologi dan Digitalisasi Dalam Peningkatan Produktivitas
- Melakukan Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Peningkatan Produktivitas.
- Membuat Rencana Tindak Lanjut Peningkatan Produktivitas
- Melaksanakan Review Manajamen Peningkatan Produktivitas
- Melakukan Inovasi Alat, Teknik dan Metode Peningkatan Produktivitas
- Mengembangkan Kebijakan Peningkatan Produktivitas
- Melakukan Pengukuran Produktivitas
- Menganalisis Hasil Pengukuran Produktivitas
- Menerapkan Best Practice Peningkatan Produktivitas
- Mengembangkan Sistem Penghargaan Produktivitas
- Mengembangkan Jejaring Kelembagaan Peningkatan Produktivitas
Dari hasil Pra Konvensi SKKNI bidang Produktivitas disepakati Unit Kompetensi Mengembangkan Sistem Penghargaan Produktivitas menggantikan Unit Kompetensi Menyelenggarakan Penghargaan Produktivitas.

Suradi selaku Ketua Umum DPP AMMPI mendapat kepercayaan dan kesempatan menjadi Ketua Kelompok 4 membahas 3 Unit Kompetensi yaitu 1. Mengembangkan Kebijakan Peningkatan Produktivitas, 2. Melakukan Pengukuran Produktivitas, dan 3. Menganalisis Hasil Pengukuran Produktivitas. Suradi menegaskan bahwa pertemuan ini menjadi momentum yang memiliki nilai tambah dan nilai strategis untuk penguatan sinergitas dalam membangun ekosistem mutu dan produktivitas yang mutualistik strategik yang bertumbuh dan berkelanjutan. Saat ini AMMPI juga sedang berproses merumuskan pengembangan profesi dan sertifikasi yang berkaitan dengan produktivitas sehingga ada linkage antara AMMPI-WKM dan Direktorat Bina Peningkatan Produktivitas Kemnaker.
Pleno Konvensi SKKNI bidang Produktivitas. Setelah diskusi kelompok maka tiap ketua kelompok melaporkan dan mempresentasikan hasil kerja kelompoknya dalam sidang pleno yang dipimpin ketua sidang dan dibantu sekretaris sidang. Secara umum terdapat catatan-catatan yang diresumekan oleh ketua sidang sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi tim perumus dan untuk pengambilan keputusan lebih lanjut.
Closing statement. Harapannya dari hasil konvensi SKKNI bidang produktivitas ini dapat meningkatkan hubungan kerja sama para pihak untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing yang bertumbuh secara berkelanjutan. Sebagai closing statement Direktur Bina Peningkatan Produktivitas menyampaikan ucapan terimakasih dan apresiasi kepada para peserta Konvensi SKKNI bidang Produktivitas yang bekerja dan bekerjasama relatif lebih cepat dari target waktu yang ditentukan. Salam produktivitas. Salam kompeten. Salam vokasi.
Ada ayam turun sepuluh, mati satu tinggal sembilan.
Kita berkonvensi SKKNI Produktivitas secara utuh, dengan semangat kebersamaan.
Belanja buah salak, di pasar Cipanas.
Mari kita tetap kompak, tingkatkan produktivitas.