Penulis : Suradi-Pejuang K3L
Palembang menjelang pertengahan tahun 2025 dihadiri lebih dari 300 peserta orang-orang kompeten kelas nasional di bidang K3. Mereka akan bertemu dalam acara bertajuk Indonesian Conference and Competition Occupational Safety and Health (ICC-OSH) 2025 yang diselenggarakan dari 26 – 28 Mei 2025, di Hotel Aryaduta Palembang.
Para pejuang K3 tersebut tahun ini berasal dari Perusahaan Multi Nasional, BUMN, Perusahaan Swasta, Lembaga Pemerintah, Perguruan Tinggi dari dalam negeri. Mereka akan datang untuk saling unjuk kebolehan, unjuk prestasi, serta mempresentasikan dan mempromosikan keunggulan, keberhasilan, pengalaman, inovasi, perbaikan kinerja dan lain-lain Dalam bidang K3.
Acara Indonesian Conference and Competition Occupational Safety and Health (ICC-OSH) 2025 tersebut diselenggarakan oleh LPSDM PRIMA KARYA bekerjasama dengan WAHANA KENDALI MUTU (WKM) dan didukung oleh Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia. Penyelenggaraan ICC OSH tahun 2025 ini adalah yang ke 5 kalinya, dan Palembang dipilih sebagai tempat acara yang sebelumnya acara ini telah diselenggarakan di berbagai kota seperti di Jakarta, Bandung, Malang dan Semarang .
Acara dibuka secara resmi oleh Wakil Gubernur Sumatera Selatan, H. Cik Ujang, yang menegaskan pentingnya penguatan budaya K3 secara mandiri sebagai pilar utama dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat, dan produktif. “K3 bukan sekadar kewajiban, tapi budaya yang harus ditanamkan di setiap lini perusahaan. Dengan digitalisasi dan kepatuhan terhadap regulasi, kita bisa menekan angka kecelakaan kerja sekaligus menjaga lingkungan hidup,” ujarnya

Ketua Penyelenggara ICC OSH, Ir T. Saut P. Siahaan, M.Kes menyatakan bahwa misi utama penyelenggaraan ICC OSH ini adalah mewadahi lahirnya karya-karya terbaik dan fenomenal di bidang bidang K3. Forum semacam ini menjadi kesempatan bagi Perusahaan Swasta, BUMN, Lembaga Pemerintah, Perguruan Tinggi, Koperasi termasuk organisasi nirlaba dari dalam negeri untuk mempresentasikan dan mempromosikan keberhasilan serta saling tukar pengalaman dalam pengelolaan K3. Forum ini juga menjadi arena yang tepat untuk berkompetisi serta saling berbagi inovasi atas temuan karya K3 dari berbagai jenis usaha atau industri mulai dari fertilizer, farmasi, semen, otomotif, pertambangan, manufaktur, kesehatan, keuangan dan serta industri barang, perguruan tinggi, keuangan dan jasa lainnya. “Tiap-tiap entitas bisa mengirim lebih dari satu tim dengan berbagai karya unggulan atau temuan, lalu mempresentasikan di hadapan juri yang kompeten, disaksikan oleh tim lain dari entitas berbeda. Mereka akan dinilai, lalu diberi apresiasi” lanjut Bapak Saut.
Dari kompetisi yang sudah dilaksanakan selama 5 tahun ini sudah cukup banyak karya-karya inovasi yang dihasilkan oleh pejuang-pejuang K3L dan untuk tahun ini diharapkan semakin banyak karya inovasi yang berkaitan dengan pemanfaatan digitalisasi sesuai dengan tema Hari k3 Dunia yaitu “Revolutionizing Health and Safety : The Role of AI and Digutalization at Work.”
Sementara itu, Wakil Ketua ICC OSH, Damayanti, S.E., M. M., menambahkan bahwa ICC OSH sudah terlaksana selama 5 tahun sejak tahun 2021. Dari tahun ke tahun jumlah pesertanya secara umum ada peningkatan, telah tercatat jumlah peserta yang terdaftar di ICC OSH sebanyak 300 orang dari 45 Perusahaan yang akan berkompetisi sebanyak 64 tim. Kompetisinya akan dibagi dalam 3 stream atau kelompok besar tim presentasi. Tiap – tiap stream akan menampilkan sekitar 20 tim presentasi. Damayanti menambahkan, selain unjuk kebolehan dan sharing inovasi, dalam rangkaian kegiatan ini juga menghadirkan 2 Pembicara di Diskusi Panel yang diwakili oleh Perusahaan dan Perguruan Tinggi dan 4 Pembicara di Great Heroes sebagai pembicara praktisi K3 yang sudah berpengalaman ini sangat cocok bagi para pimpinan perusahaan atau organisasi pada level menengah dan atas karena forum ini juga akan menjadi ajang pertukaran pengetahuan dan pengalaman bersama para pakar, praktisi, dan konsultan K3 bertaraf nasional. “Berbagai topik dan bidang keahlian akan dibahas dalam forum ini sehingga terjadi diskusi yang sehat dan konstruktif,” lanjut Damayanti.
Seperti tahun lalu ICC OSH tahun ini juga diramaikan dengan acara Quiz Cepat Tepat Norma K3 dan Lomba Poster dimana Peserta yang berhasil akan mendapatkan penghargaan berupa uang tunai berdasarkan penilaian yang meliputi isi, desain, gambar dan ketersampaian pesan. Disamping itu juga ada Pameran Produk K3 dan Perusahaan. Yang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya bahwa dalam ICC OSH 2025 ini akan dipilih Best OSHE Innovation di setiap stream berdasarkan penilaian kriteria hasil yang berdampak positif terhadap OSHE. Harapan kita dengan apresiasi ini akan semakin menyemangati dan menjadi pendorong tumbuh dan berkelanjutannya inovasi bidang OSHE.
LPSDM YAPRIKA bersama WKM secara konsisten bekerjasama mengadakan pelatihan dan kegiatan K3, salah satunya melalui forum ICC OSH. Kegiatan ini sekaligus diadakan untuk Mendukung Bulan K3 Nasional dan International. Ada pun tema yang diangkat dari kegiatan ICC OSH ini adalah “Peningkatan Penerapan SMK3 dan Produktivitas untuk Mengantisipasi Dampak Perubahan Iklim (Climate Change) “
Pada bagian lain, Suradi, S.E., M. M sebagai Tim Juri ICC OSH 2025 dan juga mengemban amanah Ketua Umum DPP AMMPI, menjelaskan bahwa kegiatan ICC OSH ini sejalan dengan tema K3 nasional tahun 2025 yaitu Penguatan Kapasitas Sumber Daya Manusia dalam Mendukung Penerapan Sistem Manajemen K3 (SMK3) untuk Meningkatkan Produktivitas”.
Suradi menambahkan, dengan semangat berbagi value creation, AMMPI turut berkontribusi membangun ekosistem simbiosis mutualistik yang sinergik di bidang K3. Suradi juga memberikan gambaran, jika peserta resmi lebih dari 300 orang, maka akan terjadi lonjakan okupansi hunian hotel, setidaknya untuk selama tiga hari acara berlangsung. Belum lagi efek positif ekonomi bagi pengusaha wisata, travel agent, pengrajin, dan pelaku ekonomi kreatif lainnya. “Kita berharap Palembang menjadi tempat yang menyenangkan untuk konvensi dan peserta banyak berbelanja kerajinan maupun oleh-oleh khas Palembang,” ujar Suradi kemudian menutupnya dengan pesan moral berupa pantun Bila tuan ke Palembang, jangan lupa ke jembatan Ampera. Tetap dan terus berjuang, hasilkan inovasi Katiga.