Pelatihan dan Sertifikasi Pengukuran Produktivitas : Antara Kompetensi, Kolaborasi dan Kepatuhan Regulasi

Penulis : Suradi, SE, MM – AMMPI

Geliat bersama awal semester dua. Menapaki awal semester dua  di tahun 2024 tepatnya 12-13 Juli 2024 AMMPI dan PT. WKM bekerjasama dengan LSP Produktivitas dan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) menyelenggarakan pelatihan dan sertifikasi pengukuran  produktivitas. Kegiatan yang bermuatan enhancing dan empowering ini digelar selama 2 (dua) hari berturut-turut yaitu Jumat, 12 Juli 2024 secara online dan Sabtu, 13 Juli 2024 secara offline.  Pada hari pertama sebagai instruktur Sanggam Purba tenaga ahli di bidang produktivitas yang juga sebagai Ketua APPRODI menyampaikan materi tentang konsep peningkatan produktivitas, penerapan sistem pengupahan berbasis produktivitas, gain sharing produktivitas, metode dan alat pengukuran produktivitas, studi kasus dan analisisnya. Untuk persiapan menghadapi asesmen maka para peserta diberkali pra asesmen yang meliputi cara pengisian beberapa form atau model dan bukti objektif sebagai pendukung isian form-form tersebut. Pada hari kedua, para peserta mengikuti asesmen mandiri mencakup bukti uji mandiri dan cek bukti uji mandiri. Setelah itu peserta menjalani uji kompetensi melalui ujian tertulis dan ujian praktek berupa wawancara antara asesor dan asesi (peserta). Para peserta dibagi dalam 2 kelompok dengan 2 orang asesor yaitu Robert Sitorus dan Salsa Mulyata. Setelah mengikuti uji kompetensi  dan berdasarkan uji kompetensi ini peserta dinyatakan kompeten atau tidak kompeten.    

Insight & Inspiration. Bagi sebagian besar peserta merasakan ada penguatan dan keluasan wawasan yang dapat menginspirasi untuk melakukan improvement terutama dalam memahami dan menerapkan serta mengevaluasi pengukuran produktivitas. Yang menarik dari pelatihan ini ibarat sekali mendayung dua tiga pulau terlampui karena peserta selain mendapatkan pengetahuan juga mendapat kesempatan dan predikat dinyatakan kompeten dengan penerbitan sertifikat oleh BNSP. Banyak insight dan inspiration yang dirasakan oleh para peserta yang berjumlah 20 orang mulai approach sampai dengan asesmennya.     

Approach. Sebagai approach dan dasar hukum sebagai sumber dalam pelatihan dan sertifikasi pengukuran produktivitas ini antara lain UU No 23 Tahun 2014 (Pemerintahan Daerah lampiran bidang Produktivitas). Kepmenaker No 160 Tahun 2016 (SKKNI Produktivitas), Kepmenaker No 238 Tahun 2020 (KKNI Produktivitas), Kepmenaker No 156 (SIMPRO), Perpres No 1 Tahun 2023 tentang LPN, Olimpiade pengupahan bebasis produktivitas yang dimulai tahun 2022.  

Produktivitas dan esensinya. Konsep strategis produktivitas secara kualitatif adalah sikap produktivitas (rajin, disiplin, kreatif, inovatif) dan pola piker “today better than yesterday and tomorrow better than today” dan secara kuantitatif dengan tujuan adalah hasil dari produktivitas P = O/I (O : hasil fisik & value dan I : 5 M yaitu Man, Machine, Material, Methode & Money). Oleh karena itu  esensi terhadap aktivitas yang dilakukan menjadi penting terutama pemahaman dan pemaknaan aktivitas tersebut. Dalam kesempatan ini juga diperkenalkan esensi produktivitas yang mencakup 3 unsur, Pertama, efisiensi (ukuran perbandingan penggunaan masukan/input yang direncanakan dengan penggunaan masukan yang sebenarnya terjadi).  Kedua, efektivitas (ukuran membandingkan realisasi target dapat tercapau baik secara kualitas maupun waktu). Ketiga, kualitas (ukuran yang penyatakan tercapainya persyaratan, spesifikasi dan atau harapan konsumen).

Nilai tambah dan sasaran produktivitas 8 zero. Sering mendengar, membaca dan menyimak istilah nilai tambah. Dalam kesempatan ini nilai tambah adalah pendapatan yang diperoleh dari hasil penjualan produk setelah dikurangi biaya yang dikeluarkan untuk pembelian bahan dan jasa. Nilai tambah juga merupakan kekayaan yang dikumpulkan oleh usaha bersama dari mereka yang bekerja pada suatu persuhaan dan yang menyediakan modal. Adapun sasaran produktivitas terdapat 8 zero atau nihil yaitu pemborosan (waste), kecelakaan kerja (enjuri), kerusakan mesin (breakdown), cacat (defect), penundaan waktu (set up time), keterlambatan pengiriman (late delivery), keluhan pelanggan (customer claim) dan kerugian (deficit).   

Skema penegukuran produktivitas. Dalam skema pengukuran produktivitas meliputi 3 unit kompetensi. Pertama, melakukan pengukuran produktivitas (pengetahuan, ketrampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam melakukan pengukuran produktivitas). Kedua, menganalisa tingkat produktivitas (pengetahuan, ketrampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam menganalisis hasil pengikuran produktivitas). Ketiga, melakukan monitoring dan evaluasi peningkatan produktivitas (sikap, pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan dalam melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan peningkatan produktivitas.  

Prinsip utama produktivitas (Three guiding of principles) & Cycle productivity. Yang menjadi prinsip utama produktivitas ada 3 yaitu Enhancing of employee (pengembangan kualitas dan pemberdayaan tenaga kerja). Management labor cooperation (Peningjatan kerjasama Manajemen dan Pekerja). Fair distribution (Distribusi hasil produktivitas secara berkeadilan). Sedangkan cycle productivity terdapat 4 tahapan. Pertama, Measurement (pengukuran produktivitas merupakan langkah awal dalam program peningkatan produktivitas untuk mengetahui kondisi produktivitas terakhir). Kedua, Evaluation (analisa dilakukan sesuai dengan haisl pengukuran untuk menelusuri apa yang menyebabkan produktivitas menurun dan identifikasi kekuatan dan kelemahan perusahaan). Ketiga,  Planning (Menyusun perencanaan peningkatan produktivitas sesuai dengan hasil analisis sehingga perencanaan yang dibuat adalah perencanaan yang tepat terutama alat, teknik dan metode yang akan dilakukan). Keempat,  implementation (menerapkan peningkatan produktivitas sesuai dengan konsep perencanaan, teknik dan metode yang terpilih  diimplementasikan secara benar dan berkesinambungan).

Model pengupahan berbasis produktivitas. Ada yang menarik dan menginspirasi dalam pelatihan ini adalah diperkenalkannya olimpiade pengupahan berbasis produktivitas. Terdapat 10 model yang digunakan. Model 1 berdasarkan masgin penjualan. Model 2 penghematan penggunaan bahan dan jasa. Model 3 berdasarkan peciptaan nilai tambah. Model 4 berdasarkan total faktor produktivitas. Model 5 berdasarkan efieisni proses produksi. Model 6 berdasarkan penghematan waktu. Model 7 berdasarkan perolehan laba. Model 8 berdasarkan prestasi/kompetensi pekerja. Model 9 penetapan upah dikaitkan dengan pertumbuhan produktivitas. Model 10 berdasarkan temuan inovasi/ide.  

Pencerahan yang terukir di awal dan di akhir. Dalam kesempatan awal penyelenggaraan pelatihan dan sertifikasi pengukuran produktivitas ini Budihartono selaku Direktur program WKM dan pembina DPP AMMPI menyampaikan pengantar dengan highlight penyelenggaraan pelatihan dan sertifikasi pengukuran produktivitas ini sangat bermanfaat bagi diri kita, organisasi atau perusahaan dan bangsa Indonesia. Dari sisi materi dan penyajianya sangat menginspirasi para peserta di tengah kesibukan profesi masing-masing. Mengucapkan selamat mengikuti pelatihan dan sertifikasi pengukuran produktivitas ini sebagai media pembelajaran dan sharing pengetahuan & pengalaman berharga. Harapannya pelatihan ini bisa berjalan dengan baik dan lancar.

Di akhir acara turut berperan mulai dari menggagas dan akhirnya menyelenggarakan pelatihan dan sertifikasi pengukuran produktivitas ini  adalah Sunarso (Ketua Bidang Pengembangan profesi dan sertifikasi DPP AMMPI). Beberap spirit message yang disampaikan antara lain  ucapan terimakasih atas extra effort seluruh peserta mulai dari aspek proses dengan mengikuti penyampaian materi pelatihan, mendiskusikannya yang dilengkapi dengan studi kasus dan penyiapan pra asesmen serta mengikuti asesmen. Adapun di sisi aspek result secara umum seluruh peserta dinyatakan lulus dan kompeten sebagai prestasi bersama yang luar biasa. Sertifikat kompetensi pengukuran produktivitas yang diterbitkan oleh BNSP berlaku untuk masa 3 tahun sehingga dalam masa berlaku tersebut dapat dioptimalkan pemanfaatannya. Ketika kita studi kasus dan mendiskusikannya menjadi inspirasi pentingnya produktivitas sebagai parameter atau indikator atau kriteria dalam penilaian inovasi terutama untuk pengembangan pancamutu (QCDSM) menjadi QCDSMP.

Dalam kesempatan ini juga Damayanti selaku direktur PT. WKM menyemangati untuk tetap dan terus meningkatkan kompetensi agar adaptif terhadap perubahan lingkungan yang terjadi dan persyaratan yang berlaku. Merasa senang sebagai sesama peserta dan berjuang bersama dalam pelatihan ini  serta memahami keberagaman karakter peserta.

Akhirnya di penghujung acara ini Suradi selaku Ketua Umum DPP AMMPI menyampaikan closing statement dengan mengawali pesan moral berupa pantun “Bila tuan ke pasar Cibubur jangan lupa belanja buah delima. Kita sungguh bersyukur karena hasil asesmennya dinyatakan lulus semua.”

Lebih lanjut Suradi menegaskan bahwa minimal ada 3C yang tersurat dan yang tersirat dalam rangkaian acara pelatihan dan sertifikasi pengukuran produktivitas ini. Pertama, Competence bahwa pelatihan yang berharga dan langka ini sebagai aktualisasi peningkatan dan pembuktian kompetensi para peserta yang terdiri dari berbagai profesi dan telah memiliki jam terbang tinggi sebagai pejuang mutu dan produktivitas. Kedua, Collaboration, bahwa penyelenggaraan pelatihan ini juga sebagai perwujudan kerja kolaborasi co creation of win-win longterm partnership baik secara personal maupun secara kelembagaan yang hal ini menjadi kekuatan atau strong point bagi kita ke depannya. Ketiga, Compliance bahwa berdasarkan pengalaman kekinian yang terjadi ada beberapa client perusahaan yang menuntut dan membutuhkan sertifikat keahlian khusus yang diterbitkan oleh lembaga legal BNSP sehingga kitapun harus compliance atau memenuhi peraturan atau regulasi yang diberlakukan. Selamat bekerja dan bekerjasama serta produktif. “Ada pesta ada hadiah, hadiah dibuka isinya arloji. Mari kita selesaikan pekerjaan rumah, dengan semangat dan senang hati”. “Tanpa kekasih sungguh kesepian. Terimakasih dan cukup sekian.”   

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *