AMMPI dan WKM  hadiri Seminar Nasional : Penerapan Green Productivity dalam membangun ekonomi Indonesia yang berkelanjutan

Penulis : Suradi-AMMPI

Tema yang kontekstual. Dalam seminar nasional ini mengangkat sebuah tema “Penerapan Green Productivity dalam membangun ekonomi Indonesia yang berkelanjutan. Tema ini terasa kontekstual karena relevan dengan kondisi kekinian sedang berjuang untuk menyelamatkan bumi di tengah climate change yang melanda dunia untuk menjamin keberlangsungan hidup manusia. Dalam kehidupan manusia terdapat 3 hubungan yang saling terkait dan melengkapi yaitu hablumminallah (hubungan antara hamba dengan Allah Tuhan yang Maha Pencipta), hablumminannas (hubungan sesama manusia dan atau makhluk lainnya) dan hablumminal alam (hubungan antara manusia dengan alam atau lingkungan sekitarnya di bumi ini).  Ketiga hubungan ini membentuk sebuah ekosistem dalam keseimbangan dari generasi ke generasi berikutnya.

Asian Productivity Organization (APO) dan National Productivity Organization (NPO) mencoba mendesiminasi mindstream komitmen dengan 4 tujuan. Pertama, meningkatkan awareness dan understand penerapan Green Productivity. Kedua, menjadi tantangan dan peluang Green Job bagi dunia usaha, dunia industri dan dunia kerja serta organisasi. Ketiga, menjadi best practice dunia usaha, dunia industri dan dunia kerja. Keempat, kolaborasi untuk membangun daya saing dan pembangunan berkelanjutan. 

Guna mendukung penerapan Green Productivity, maka Direktorat Bina Peningkatan Produktivitas Kementerian Ketenagakerjaan RI menyelenggarakan kegiatan seminar nasional “Penerapan Green Productivity dalam membangun ekonomi Indonesia yang berkelanjutan yang digelar pada Rabu, 14 Agustus 2024 di hotel Kempinski Jakarta. AMMPI dan WKM sebagai komunitas dan komponen anak bangsa yang turut memperjuangkan peningkatan mutu dan produktivitas  mendapat kepercayaan dan kesempatan menghadiri acara ini.

Green Productivity bukan pilihan tetapi paradigma. Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Ibu Dr. Hj. Ida Fauziyah, M.Si menjadi keynote speech dan membuka dengan resmi Seminar Nasional Green Productivity ini. Dalam kesempatan yang berharga ini Menteri Ketenagakerjaan RI   menyampaikan beberapa tantangan  Green Productivity. Pertama, bagi pelaku industri bukan merupakan pilihan melainkan sebuah paradigma yang harus diterapkan. Kedua, dibutuhkan investasi besar termasuk biaya penelitian dan pengembangan green design, pengadaan teknologi dan strategi produksi, pengelolaan limbah industri serta biaya pengembangan SDM. Ketiga, mempengaruhi harga penjualan barang dalam jangka pendek (short term macro economic shocks). Keempat, dalam jangka panjang menjadi jawaban dalam mengurangi dampak buruk bagi lingkungan yang pada akhirnya mendorong penghematan biaya dan mencapai tingkat efisiensi dan produktivitas.

Di akhir sambutan Menteri Ketenagakerjaan RI  menegaskan bahwa Kemnaker terus meluncurkan program yang mendukung penerapan Green Productivity melalui kolaborasi lintas sektor dengan dunia usaha, industri dan pendidikan untuk menciptakan lingkungan kerja yang mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Seminar nasional ini merupakan langkah penting dalam meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang Green Productivity. Para ahli dan praktisi akan membahas tantangan dan peluang implementasi Green Jobs, berbagi praktek terbaik, dan mendorong kolaborasi lintas sektor untuk mendukung pelestarian lingkungan dan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Diskusi dalam seminar ini akan memberikan wawasan dan inspirasi untuk terus berinovasi dan berkontribusi dalam menciptakan lingkungan kerja yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.    

Catatan seminar nasional yang femomenal
. Selain acara seminar ini diselenggarakan secara nasional yang diikuti oleh berbagai unsur dalam penta helix baik yang mengikuti secara offline maupun secara online dimanapun berada dan berkarya. Menggunakan istilah fenomenal dalam seminar nasional ini tentu saja ada alasan tersendiri antara lain yang menjadi moderator adalah  Prof. Rhenald Kasali, Ph.D. yang pakar di dunia marketing. Diskusi panel dengan 4 orang nara sumber semakin atraktif dan interaktif yaitu : 1. Bpk. Maliki, ST, MSIE, Ph.D (Deputi Bidang Kependudukan & Ketenagakerjaan PPN/Bappenas), 2. Bpk. Dr. Indra Pradana Singawinata (Sekjen APO), 3. Bpk. Herry, S.Si, M.Si (Bio Farma) dan 4.  Nadine Chandrawinata (Pegiat Lingkungan).  Dalam kesempatan ini Deputi Bidang Kependudukan & Ketenagakerjaan PPN/Bappenas menyampaikan materi antara lain ekonomi hijau sebagai game changer pembangunan yang inklusif  dan berkelanjutan. Selain itu sebagai kunci pengembangan Green Jobs adalah kolaborasi Pentahelix (Pemerintah, Masyarakat, Akademisi, Swasta dan Media). Bagi APO dalam kesempatan ini menyampaikan 5 Key Roles of The APO yaitu Think Tank, Catalyst, Regional Advisor, Institution Builder dan Productivity Information. Selanjutnya Bio Farma sebagai praktisi dan best practice  menyampaikan materi antara lain roadmap Bio Farma Green Life Science Industry dimulai green people & green habit, eco office, cleaner production, green process, sustainable consumption & production untuk mencapai bio farma green life science. Nadine sebagai narasumber ke empat atau terakhir selaku pegiat lingkungan menayangkan beberapa gambar foto kegiatan riil di lapangan peduli terhadap lingkungan antara lain membersihkan sampah plastik, sampah kerang di pantai, penanaman mangrove, sosialisasi ke mal dan sekolah-sekolah tentang hidup sehat dan lingkungan sehat. Carilah kegiatan untuk hidup sehat di lingkungan sehat.

Ada  penanggap berikan ulasan mantap. Ada 2 orang penanggap dalam seminar nasional ini. Penanggap pertama,  Bpk Kunjung Nasehat, MM (Chairman APO-AB) bahwa secara legal Green Productivity sudah ada regulasinya  dan dibuatkan SKKNI yang dilanjutkan dengan pelatihan Green Productivity secara konsisten dan melibatkan UMKM. Dunia paktisi memulai proyek dari yang kecil. Penggiat lingkungan mulai dari hal kecil dan tertata. Komitmen Top Manajemen sebagaimana yang dilakukan BLK Serang tentang solar sel.

Penanggap kedua adalah Bpk. Bob Azam (Kabid Ketenagakerjaan APINDO) dengan critical point sebuah harapan adanya pertumbuhan yang berkualitas (bukan hanya dari aspek kuantitas saja) terutama pertumbuhan tenaga kerja. Memberikan multiflier effect sebagaimana dicontohkan negara Singapura. Pertumbuhan dan lingkungan yang dalam keseimbangan dan berkelanjutan. Mendukung roadmap dengan merangkul dunia usaha dan dunia industri. SDM dengan green curriculum. Bio farma sebagai best practice diperbanyak lagi best practice perusahaan lainnya dan perkuat inspiring green productivity khususnya kepada anak muda atau young generation.

Closing statement. Dalam closing statement para narasumber sepakat pentingnya membangun awareness & understand di masyarakat tentang Green Productivity dengan membangun lingkungan dan ekonomi yang berkelanjutan. Selain itu peningkatan skill pekerja baik di kementerian maupun di dunia usaha dan dunia industri. Menjadi sebuah prestasi perusahaan Bio Farma yang berhasil menurunkan 68% waste dan success story start up Green productivity di Singapura melalui proses staging dengan 2 pendekatan yaitu melalui jalur grassroot (pelatihan berulang) dan secara Top Down (regulasi atau kebijakan).  Yang tidak kalah pentingnya adalah komitmen dan kolaborasi. Dalam menjalani kehidupan inipun perlu sebuah keseimbangan, ada saatnya bekerja dan ada saatnya beristirahat. Mulailah dari sendiri, mulailah dari yang kecil dan mulailah melangkah. Akhirnya moderator menyimpulkan   bahwa penerapan Green Productivity sudah ada regulasi yang mengaturnya dan mulailah dari yang kecil seperti penggunaan thumbler pada saat penyelenggaraan seminar nasional ini.

AMMPI kontribusi untuk Negeri.  Untuk mewujudkan tagline ini tentu saja berpeluang besar untuk tetap dan terus berkarya dengan berkolaborasi secara win-win & longterm partnership membangun ekosistem yang bersimbiosis mutualistik sinergik untuk mendukung penerapan Green Productivity dalam membangun ekonomi Indonesia yang berkelanjutan. Dalam kesempatan ini AMMPI (Suradi-Ketua Umum) dan WKM (Damayanti-Direktur) mendapat kepercayaan melalui rekaman short video testimoni dengan menyampaikan kesan bahwa acara seminar nasional tentang Green Productivity ini sangat bermanfaat untuk mempercepat dan mempermudah kolaborasi, akselerasi dan eksekusi penerapan Green Productivity  di dunia usaha, dunia industri, dunia pendidikan dan masyarakat pada umumnya. Sebagai pesan adalah acara seminar nasional Green Productivity bisa diselenggarakan pada tahun-tahun berikutnya secara berkelanjutan untuk membumikan program Green Productivity.  Ada pesan moral berupa pantun  yang tersampaikan :

Ada pesta ada hadiah, hadiah dibuka isinya pena.

Seminar nasional Green Productivity ini sungguh menggugah, para narasumbernyapun luar biasa.

Bila tuan ke Surabaya, jangan lupa singgah ke Suramadu.

Terapkan Green Productivity perusahaan makin jaya, Indonesiapun makin maju.      

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *