Mengaktualisasi AMMPI Kontribusi untuk Negeri. Direktorat Bina Peningkatan Produktivitas, Ditjen Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas – Kementerian Ketenagakerjaan RI menyelenggarakan kegiatan Penghargaan Produktivitas Tahun 2025. Acara ini dikemas dalam ajang Naker Award Inspirational Leadership Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia pada Senin, 8 Desember 2025 pk. 19.00 WIB bertempat di Dana Rote Grand Ballroom, Balai Kartini, Jalan Gatot Subroto Kav. 37, Jakarta Selatan.
Hadir dalam kesempatan berharga dan bersejarah ini AMMPI yang diwakili oleh Suradi (Ketua Umum DPP AMMPI) dan Sunarso (Juri Paramakarya), WKM oleh Damayanti (Direktur WKM) dan Diah (WKM), para Kepala Dinas Provinsi yang membidangi Ketenagakerjaan, UPTD Balai Peningkatan Produktivitas, para Dewan Juri Penghargaan Produktivitas Tahun 2025, lembaga Audit, organisasi atau asosiasi produktivitas lainnya. Acara ini semakin meriah karena dihadiri juga oleh penerima penghargaan Naker Award 2025 oleh para gubernur atau wakil gubernur, Walikota atau Wakil Walikota, Bupati atau Wakil Bupati, pimpinan perusahaan dan pelaku usaha kecil. menengah dan besar penerima penghargaan Paramakarya.
Naker Award 2025 : Inspirational Leadership Kementerian Ketenagakerjaan RI ini sebagai ajang prestasi kementerian ketenagakerjaan bagi perusahaan, pelaku industri, para kepala daerah yang telah menunjukan komitmen tinggi dalam kepatuhan dan pengembangan ketenagakerjaan. Tidak hanya bertujuan memberikan penghargaan tetapi juga mendorong peningkatan kualitas pelayanan ketenagakerjaan memperkuat kepatuhan terhadap regulasi serta mendorong inovasi di daerah dan dunia usaha. Melalui acara ini diharapkan banyak muncul teladan kebijakan dan pelayanan ketenagakerjaan.
Naker Award 2025 Inspirational Leadership memberikan penghargaan 6 kategori.
1. Penghargaan pemerintah provinsi dengan tingkat intensitas dan beban kerja urusan pemerintah daerah bidang ketenagakerjaan. Yang menjadi objek penilaian adalah komitmen dan kinerja pemerintah provinsi dalam melaksanakan urusan ketenagakerjaan sesuai beban kerja dan kompleksitas wilayah dibagi dalam provinsi besar, sedang dan kecil. Penghargaan ini diberikan kepada Gubernur atau Wakil Gubernur.
2. Pemerintah provinsi yang meraih indek pembangunan terbaik pada 9 indikator utama. Penilaian meliputi perencanaan tenaga kerja, penduduk dan tenaga kerja, kesempatan kerja, pelatihan kompetensi, produktivitas, hubungan industrial, kondisi non kerja, pengupahan dan kesejahteraan serta jaminan sosial tenaga kerja.
3. Penghargaan Paramakarya mencapai Sistem Manajemen Produktivitas 85% s.d 100% akan masuk kategori unggul. Penilaian berdasarkan 7 elemen utama yaitu kepemimpinan, perencanaan strategis, fokus pada pengembangan sumber daya manusia, fokus pada pelanggan dan perluasan pasar, data informasi dan analisis, manajemen proses dan hasil usaha. Paramakarya sebagai simbul keberhasilan perusahaan dalam peningkatan produktivitas secara berkelanjutan.
4. Penghargaan pembina produktivitas diberikan kepada Gubernur berdasarkan jumlah perusahaan asal daerahnya yang meraih Paramakarya. Semakin banyak perusahaan yang berhasil meraih produktivitas unggul maka semakin tinggi nilai dalam membina produktivitas daerah.
5. Penghargaan provinsi dan kinerja bina pengawasan ketenagakerjaan terbaik. Yang dinilai efektivitas provinsi dalam menjalankan tugas pengawasan ketenagakerjaan sesuai mandat Undang-Undang No 23 Tahun 2014. Penilaian berdasarkan 13 indikator antara lain penyusunan RKU, indeks pengawasan, promosi dan kompetensi pengawas serta pelaksanaan penyidikan.
6. Penghargaan pengelola kawasan industri dengan penerapan norma 100 terbaik diberikan kepada industri yang berhasil menerapkan norma 100 secara optimal. Penilaian mempertimbangkan jumlah perusahaan yang mengisi penilaian secara lengkap, persentase perusahaan dengan nilai di atas 91 persen dan jumlah perusahaan yang ada di Kawasan tersebut sebagai nilai tambah.

Tingginya partisipasi dalam Naker Award 2025 Inspirational Leadership yang diikuti oleh 34 provinsi dalam kategori pembangunan antar perusahaan, 188 perusahaan dalam Paramakarya, 38 provinsi sebagai pembina produktivitas, 38 provinsi dalam pengawasan ketenagakerjaan dan 16 kawasan industri pada kategori norma 100. Ke depan Kemnaker akan terus memperluas cakupan peserta dan meningkatan kualitas penyelenggaraan pemberian penghargaan ini. Oleh karenanya perlu dukungan aktif pemerintah daerah, perusahaan dan kawasan industry serta para pemangku kepentingan untuk terus menyebarluaskan informasi dan memperkuat partisipasi Naker Award tahun-tahun berikutnya. Semoga hal ini menjadi motivasi bagi semua pihak untuk terus berkontribusi dalam pengembangan ketenagakerjaan yang lebih maju, inklusif dan berdaya saing.
Bagi AMMPI dan WKM kesempatan ini merupakan kesempatan yang berharga untuk memperkuat kolaborasi dan memperluas jaringan ekosistem mutu dan produktivitas di Indonesia turut mendukung secara aktif pertumbuhan ekonomi sebesar 8% secara berkelanjutan. Anak ayam turun sepuluh mati satu tinggal sembilan. Mari kita optimalkan sumber daya secara menyeluruh, untuk pertumbuhan ekonomi 8% secara berkelanjutan.






satu Respon
Luar biasa. Kami bermimpi kabupaten kota di Indonesia mengikuti ajang semacam TKMPN, pesertanya dari dinas-dinas dari masingmasing kabupaten kota. Setiap kabupaten bisa mengirim lebih dari satu tim. Semoga AMMPI dan WKM bisa mengampu perhelatan tersebut.
Maturnuwùn